Selasa, 12 November 2019
Menteri Pariwisata_Program 10 Bali Baru Dorong Pertumbuhan
"Menteri Pariwisata: Program 10 Bali Baru Dorong Pertumbuhan , Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya akui Bali masih jadi primadona pariwisata sampai kunjungan wisata hinga investasi di pulau itu berkembang cepat sekali. “Kami akan dorong lewat program 10 Bali Baru yang mulai diresmikan tahun 2018 ini,” papar Arief di sela hadiri Regional Investment Komune yang diselenggarakan Badan Kerja sama Penanaman Modal (BKPM) di Yogyakarta, Rabu, 14 Maret 2018. Program 10 Bali Baru ini ialah program pemerintah dalam mengusung arah wisata lain di Indonesia yang tidak kalah eksotis dengan beberapa perbaikan infrastruktur, service, sampai promo. Program ini diutamakan pada 10 arah seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Candi Borobudur Jawa Tengah, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika Nusa Tenggara Barat , Kepulauan Seribu, Morotai Maluku Utara, Wakatobi Sulawesi Tenggara, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur dan Tanjung Lesung di Banten. Kemenpar mencatat saat ini banyaknya wisatawan asing yang ada ke Indonesia makin bertambah telah sebesar 22 persen. Dari keseluruhnya kunjungan wisatawan itu, Bali masih memegang kunjungan tertinggi sebesar 40 persen dari keseluruhnya kunjungan wisatawan luar negeri. “Kami mengincar 17 juta wisatawan asing berkunjung ke Indonesia tahun 2018 ini melalui program ‘10 Bali Baru’ itu,” tuturnya. Arief menerangkan, program 10 Bali Baru ini untuk menggenjot perubahan ekonomi di sejumlah wilayah yang memiliki arah favourite. DI Yogyakarta, misalnya, yang notabene masuk daerah pariwisata favourite, dari kunjungan wisatawannya tercantum hanya memberikan satu persen dari keseluruhnya kunjungan wisatawan manca dengan nasional. “Dari 14 juta wisatawan luar negeri ke Indonesia hanya 1 persen saja di DIY, bermakna hanya 125 ribu saja,” tuturnya. Rendahnya wisatawan manca di DIY setelah ditelusuri karena DIY belum mempunyai bandara memenuhi. “Kalau wisatawan manca ke Yogya repot, harus keliling dulu 30 menit di atas karena bandaranya tidak memberikan suport, karena itu adanya bandara baru di Kulon Progo akan akhiri permasalahan itu,” papar Menteri Arief. Kementrian Pariwisata mengincar sekurangnya 2 juta wisatawan luar negeri bisa ada ke DIY pada suatu tahun waktu bandara Kulon progo kerja 2019 nantinya. Jika satu orang wisatawan asing saja butuhkan sekitar US$ 1.000 waktu berkunjung ke Yogya, karenanya selama setahun uang yang menyebar di Yogya dan sekelilingnya bisa sampai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. "" "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar